CJD: Kenapa Menjinakkan Bom Tidak Bisa dengan Memotong Semua Kabelnya?

Kita seringkali melihat dalam adegan film action terkadang ada adegan dimana sang pemeran utama harus menjinakkan sebuah bom, kemudian dia akan bertanya kepada rekannya kabel mana yang harus dipotong. Mengapa hanya kabel tertentu yang boleh dipotong? Bukankah dengan memotong kabel berarti menghetikan arus yang bisa memicu ledakkan?
Begini penjelasannya, pada beberapa sirkuit pemicu; jaringan kelistrikan yang akan memicu alat peledak, memang bisa dilakukan seperti itu, sirkuit pemicu bisa serumit ataupun sekompleks sirkuit apapun. Dengan cara ini, bom memang tidak bisa berfungsi, namun masih bisa meledak.
Namun hal tersebut hanya berlau jika rangkaian sirkuitnya sederhana, jika rangkaian listrik lebih rumit, misalnya collapsing circuit. Collapsing circuit adalah circuit yang bisa mendeteksi kegagalan pada suatu circuit dan bertindak jika hal tersebut terjadi, pada hal ini memicu bom. Sirkuit ini biasa digunakan untuk rangkaian lampu.
Namun umumnya sebelum ada unit yang turun untuk mendekati bom, penjinak bom akan berusaha menjinakannya dari jauh, termasuk melihat peluang untuk justru meledakkan bom tersebut di tempat yang aman.
Sumber

CJD: Mengapa Angka 0 di Keyboard Ada di Kanan Angka 9 Bukan di Kiri Angka 1?

Hal ini sangat berkaitan dengan perkembangan mesin ketik (typewriter), pada awalnya di mesin tik tidak ada angka 0 maupun 1. Hal ini dikarenakan angka 0 bisa ditulis dengan huruf O dan angka 1 bisa ditulis dengan huruf "l"(ya itu huruf L kecil, bukan angka satu, bandingkan dengan 1).

Di gambar di atas terdapat angka 0, ya angka 0 kemudian ditambahkan sebelum angka 1 ditambahkan, namun karena meletakan angka 0 di sebelah kiri angka 2 tanpa adanya angka satu terasa aneh, maka angka 0 ditambahkan di kanan angka sembilan. Angka 0 ditambahkan karena untuk menuliskannya harus dengan O (huruf o kapital) sehingga harus menekan tombol "SHIFT" yang kurang praktis, berbeda dengan angka 1 yang ditulis dengan l (L kecil).

Angka 1 kemudian ditambahkan dan menjadi format umum untuk keyboard.

Source 

CJD: "Membunuh 99,99% Kuman"?

Seringkali iklan sabun menyatakan bahwa produk mereka mampu membunuh 99,99% kuman. Apa maksudnya? Dan kalau begitu bukannya sisa 0,01% itu adalah kuman terpilih, yang mampu menahan sabun tersebut sehingga kalau dia berkembang biak maka akan semakin sulit dihilangkan?

Well, Reddit user /u/GermTheory punya penjelasannya.

Pertama, sabun tidak membunuh kuman menggunakan alkohol, melainkan zat kimia bernama triclosan (C12H7Cl3O2) yang mencegah perkembang biakan bakteri dengan menghambat kemampuannya untuk membuat asam lemak. Karena asam lemak adalah komponen yang penting untuk semua sel (terutama untuk membran sel), kebanyakan bakteri akan mati jika dipaparkan triclosan. Hal ini, ditambah fakta bahwa bakteri akan terbawa oleh air saat cuci tangan berarti sabun anti bakteri efektif dalam membunuh bacteri.
Meskipun begitu, memang benar bakteri yang tidak terbunuh bisa jadi resisten dengan komponen racun yang ada di dalam sabun. Laporan ini menguraikan suatu kasus dimana bakteri dapat hidup di dalam wadah sabun anti mikroba dan menyebabkan wabah mematikan disebuah rumah sakit. Meskipun sudah ada bukti yang sangat banyak bahwa bakteri dapat menahan triclosan, apakah ini terjadi karena respon terhadap paparan triclosan dalam lingkungan klinis masih diperdebatkan.
Link diatas bukan iklan, melainkan referensi. Silahkan buka untuk penjelasan lebih lanjut.
Sumber

Kumpulan Video Pendek Lucu

Hey, Ron. Hey, Billy.

Haiti Weather Forecast

Anchor vs Rooster

Perdana Menteri Italia

20th Century Fox flute version

Laser Pointer Dog Attack

Penguin Terpeleset

America's Got Talent - Levitation Fail

"Would you not eat my pants?"

Fox 5 JetPack FAIL

Law of War

Penggunaan pasukan militer diatur oleh hukum internasional. Saat membahas perang, ada dua aturan hukum yang perlu dipertimbangkan.
Hukum yang pertama adalah jus ad bellum (Hak untuk berperang), hukum yang mengatur diperbolehkan atau tidaknya suatu negara menggunakan kekuatannya. Umumnya, suatu negara diizinkan menggunakan kekuatannya hanya dalam dua keadaan. Keadaan pertama adalah self-defence, dimana mereka telah menerima serangan bersenjata. Kedua adalah ketika dewan keamanan PBB telah mengizinkannya. Contohnya saat perang teluk pertama.
Hukum yang kedua adalah jus in bello (Hukum kemanusiaan internasional), hukum yang mengatur bagaimana pihak-pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata harus berperilaku ketika perang sudah benar-benar dimulai. Hukum yang mengatur contohnya Konvensi Genewa dan Peraturan Hague 1899 dan 1907. Hal-hal penting dalam traktat-traktat ini diantaranya:

• Prinsip Pembedaan, dimana pihak-pihak yang terlibat dalam perang hanya boleh menyasar militer lawan, tidak boleh warga sipil.
• Prinsip Proporsionalitas, dimana ancaman yang timpul pada warga sipil dan propertinya tidak boleh berlebihan bila ditimbang dengan keuntungan militer yang bisa diperoleh.
• Prinsip Kebutuhan Militer, dimana setiap serangan yang dilakukan harus untuk tujuan militer mengalahkan militer lawan, bukan untuk tujuan lain.

Source

Source